Kamis, 20 Oktober 2011

Hikmah di Balik Kesulitan




Diantara begitu banyak manusia yang mengalami kesulitan dalam hidupnya, sangat jarang kita temui orang-orang yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah dengan bersabar, diantara mereka ada orang-orang yang berputus asa dan stress, ada pula orang-orang yang mencaci maki tuhannya bahkan ketika keimananya semakin luntur ada diantara mereka yang berani bunuh diri saat menghadapi kesulitan yang dianggapnya sangat berat.

Padahal dibalik segala kesulitan tersebut justru Allah SWT memberikan begitu banyak kemudahan dan jalan keluar bagi hambanya. Dari Kata al ‘usr (kesulitan) dalam al-Qur’an selalu disertai dengan al-yusra (kemudahan) hal ini menandakan bahwa disetiap kesulitan yang didatangkan kepada manusia akan disertai dengan jalan keluar berupa kemudahan-kemudahan. Salah satunya adalah firman Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

Pengulangan dalam ayat diatas menegaskan bahwa sesungguhnya kesulitan itu tidak pernah lepas dari setiap kemudahan-kemudahan yang selalu lekat kepadanya. Allah ingin memberi penekanan atau penegasan tentang janji-NYA ini, bahwa setiap ada kesulitan Allah memberikan kemudahan setelahnya, dengan kemudahan yang tiada terhingga.

Namun kemudahan ini tidak serta merta didapatkan hanya dengan berpangku tangan, menunggu pertolongan orang lain tanpa berusaha untuk mencari jalan keluar dari setiap kesulitan. Berusaha dan bertawakkal kepada Allah adalah kunci utama untuk membuka pintu-pintu kemudahan yang dijanjikan. Jalan keluar dari setiap kesulitan tidak turun begitu saja tanpa kesungguhan, diperlukan usaha untuk mencapai tujuannya.

Ingatlah kisah saat siti Hajar kesulitan menemukan air dalam sebuah padang pasir yang sangat luas, dalam terik panas matahari yang begitu menyengat, siti hajar lari dari safa hingga marwah yang jaraknya kurang lebih sekitar 405 meter, tiba-tiba dari gerak kaki nabi Ismail muncul sumber air yang sangat bersejarah dan airnya tidak pernah habis sampai sekarang air itu adalah air zam-zam.

Hal ini lebih mempertegas bahwasannya Allah SWT tidak memberikan suatu cobaan kecuali ada jalan keluarnya bahkan jalan keluar ini bukan hanya melalui 1 jalan melainkan banyak jalan bahkan manfaat dari kemudahan ini, tidak hanya dirasakan oleh orang yang sedang kesulitan saja akan tetapi oleh orang-orang yang merasakannya, kuncinya adalah terus berusaha, bersabar, dan bertawaqal kepada Allah SWT.

“Layukallifaullahu nafsan illa wus’aha” (Al-Baqarah: 286) Allah Tidak membebani suatu kaum kecuali sesuai dengan kemampuannya. Wallahu’alam
(ade irfan abdurrahman, ketua umum kammi uin syahid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar